![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh7kX5Jqm0DyTQIN7nwCMiiy99Def7dotHDIkXLrIAgBjq7b34pJHZemgxyhUrjw-aW_YO_zQz5AddhnFZizHZPVoiQlHnghG4pKPMHffZ_AoiXPzIk5S1vS3gGiINzHlv2gIsQ6E3Qrn1H/s320/2012_Poster.jpg)
'2012,' Tak Hanya Bikin Heboh
Angka 2012 seketika menjadi sebuah angka keramat nan populer. Siapa yang menyangka angka tahun yang menunjukkan waktu tiga tahun lagi ini didapuk menjadi tahun terjadinya kiamat alias berakhirnya dunia. Hal itu didukung oleh ramalan kuno suku Maya di mana kalender mereka berhenti di tahun tersebut. Dan rumor-rumor terjadinya badai matahari yang akan mengakibatkan bencana dan kehancuran besar juga terus terdengar.
Entah disengaja atau tidak, namun Roland Emmerich membesut sebuah film yang mengangkat tentang bencana besar di bumi yang akan terjadi pada 2012 sesuai dengan ramalan suku Maya. Dan perilisannya dijadwalkan tepat pada akhir tahun ini di mana isu kiamat tahun 2012 sedang heboh-hebohnya.
Bisa jadi hal tersebut direncanakan oleh para pelaku pasar yang menggunakan segala cara demi melariskan barang dagangan mereka. Dengan dibumbui ketakutan-ketakutan berlebihan dan kontroversi di sana sini, 2012 pun sukses mencuri perhatian berjuta umat manusia.
Buktinya bisa terlihat di depan mata. Antrian para penikmat film yang ingin mendapatkan karcis menonton 2012 benar-benar luar biasa. Entah karena penasaran bagaimana bencana di tahun 2012 akan terjadi atau hanya karena ingin membuktikan hebatnya visual effect dalam film Hollywood terbaru ini.
Tak tanggung-tanggung, walaupun bioskop masih baru dibuka pukul 12 siang dan jadwal pemutaran film masih dimulai pukul satu siang, masyarakat sudah ada yang mengantri sejak pagi, bahkan saat mall belum dibuka!
Mungkin juga gelombang penonton ini didorong oleh beberapa cabang MUI yang sempat melarang pemutaran film yang dibintangi oleh John Cusack tersebut. Karena dikhawatirkan menciptakan ketakutan dan kepanikan masyarakat, MUI Malang sempat mengeluarkan imbauan untuk tidak menonton 2012 bahkan melarang bioskop di Malang untuk memutarnya.
Larangan MUI itu bukannya membuat masyarakat jadi enggan dan takut menonton 2012, mereka malah jadi lebih penasaran dan buru-buru menonton sebelum MUI benar-benar membredel bioskop yang memutar film itu.
Yang pasti, pendapatan yang diraup oleh para produser dan pemilik bioskop pastinya tidak mengecewakan.
Paling tidak, 2012 tak hanya menciptakan kehebohan sesaat akan ketakutan terhadap kiamat. Dia juga memberikan rezeki berlebih pada para petugas parkir mall :) (kpl/npy)