![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhzKFX5KKXp4qBrZfM5RgKnACDY-rQ84jR7avK8E0wIOTg4V8kx8Kc5-jDDYq8h7I51Fnisj0yxvh8lmVbwasaOLlK_xYgQQJaGWALVWQSrpAkqaae9VeCaQgJ0dzER1cz35ldt0unskIFc/s320/gay_couple2.jpg)
Rasanya sudah tidak aneh lagi jika sekarang kita agak lebih mudah menjumpai pasangan gay berjalan berpasangan atau bergandengan bahkan berpelukan sebagai sepasang kekasih bahkan di tempat seperti di Mall atau di berbagai cafe atau tempat nongkrong lain. Uniknya, pasangan gay ini lebih nampak jika merupakan pasangan antar pria, sedangkan tidak begitu nampak di kalangan antar wanita. Kemungkinan hal ini muncul karena budaya kita yang agak lebih membebaskan sesama wanita untuk berdekatan secara fisik seperti berpelukan atau bergandengan tangan daripada antar pria.
Hampir bisa dipastikan jika seorang pria menggandeng tangan seorang pria lain, maka yang ada di pikiran kita, kedua pria tadi adalah gay, apalagi jika sampai berpelukan sambil berpandangan mesra sudah jelas di pikiran kita bahwa kedua orang tadi adalah sepasang kekasih gay.
Mungkin jika tergelitik, kita akan mulai berpikir apa yang menyebabkan seorang pria bisa tertarik kepada pria lain? Apakah karena pengaruh pergaulan, pengaruh sosial, pilihan pribadi atau apakah memang seseorang menjadi gay karena faktor genetik?
Sebagian besar dari kita mungkin akan terkejut ketika ternyata, dari salah satu penelitian yang dilakukan hampir semuanya mengacu bahwa gen ternyata berperan sangat penting dalam orientasi seksual seseorang. Alan R. Sanders, salah satu profesor dari Northwestern University, Amerika yang pernah melakukan penelitian selama 14 tahun lamanya, dan melibatkan lebih dari seribu pasangan gay menemukan bahwa kemungkinan besar gay menular melalui gen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selama berada dalam kandungan, ketika bayi terpapar testosteron (hormon pria), lebih banyak, maka jari manis akan tumbuh lebih cepat. Dari dasar penelitian inilah, maka salah satu peneliti lain (yang juga tidak pernah disebutkan namanya, dan dibahas dalam nymags.com) memiliki hipotesis. Ia berpendapat bahwa panjang relatif jari manis dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah seseorang memiliki kecenderungan menjadi gay atau tidak.
Dalam teori tadi, semakin banyak kita terpapar testosteron ketika dalam kandungan, maka kecenderungan sifat hormon tadi akan mempengaruhi, dan dengan kata lain, pada kaum gay pria, hal ini terjadi karena kekurangan paparan hormon ini, sedangkan pada kaum gay wanita (lesbian), sifat ini didapat karena terlalu banyak terpapar hormon testosteron tadi
RITA | RAGAM | SELEB, MUSIK & FILM | WOMAN ONLY | BLOG | KOMUNITAS | KARTU UCAPAN | PLUS | MOBI
Berita Foto Selebriti Film Musik Televisi Hollywood Bollywood Asian Star Sinetron Oscar Tag Populer
Kick 'n Goal Olahraga Kriminal Politik Ekonomi Pernik Tekno
Selebriti Lifestyle Travel Humor Funny Picture Otomotif Kesehatan Seksologi Gadget Tips
Music StoreLirikNSP / RBTVideo KlipResensi MusikResensi FilmTrailer FilmSelebritiSelebriti Hari IniNama & PeristiwaFoto Selebriti
FashionBody & MindKulinerSosialitaHang OutDVDTechHot EventEntertainmentForumGame
DavinaDewi PerssikDude HarlinoDwi AndhikaEnno LerianIndra BruggmanJoe RichardLuna MayaNafa UrbachNikita WillyOlla RamlanSiska JesikaTeuku ZackyWulan Guritno
KL Face KL Forum KL Upload KL Ourfriend
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
KL GameKL KuisKamusWallpaperMobil MarketplaceCity Guide
Game & Application Funtone Ringtone Picture Quiz Chatting Info & News Winner
* (1/20) Sekilas Kamera Kodak EasyShare M380 - Gadget
* (2/20) 'PERCY JACKSON & THE OLYMPIANS: THE LIGHTNING THIEF', Memburu Si Pencuri Petir - Resensi Film
* (3/20) Apa Yang Akan Terjadi pada 2012? - Lifestyle
* (4/20) HTC Hero, Belum Mampu Saingi iPhone - Gadget
* (5/20) 'EICHMANN', Arsitek di Balik Pembantaian Kaum Yahudi - Resensi Film
* (6/20) Di Atas Kapal Pesiar - Humor
* (7/20) 'COLOUR ME FREE!', Warna-Warni Joss Stone - Resensi Musik
* (8/20) Lexus LFA, Berani Merugi Demi Teknologi - Otomotif
* (9/20) 'DEAR JOHN', Cinta Tak Selalu Harus Memiliki - Resensi Film
* (10/20) Wanita Hamil Penderita Migrain Beresiko Sakit Jantung - Kesehatan
* (11/20) Etika Ejakulasi - Seksologi
* (12/20) '2012', Bencana Yang Memusnahkan Ras Manusia - Resensi Film
* (13/20) 'THE EXPENDABLES', Pasukan Tangguh Tak Terkalahkan - Resensi Film
* (14/20) 10 Landmark Terindah di Asia - Travel
* (15/20) Sekilas Ponsel LG GC900 Viewty Smart - Gadget
* (16/20) 'SPLINTERHEADS', Menemukan Jati Diri di Tengah Kelompok Sirkus - Resensi Film
* (17/20) Yamaha WR125X, Terkena Dampak Regulasi Gas Buang - Otomotif
* (18/20) 'THE GHOSTS OF GIRLFRIENDS PAST', Hantu Dari Masa Lalu - Resensi Film
* (19/20) 'VALENTINE'S DAY', Saat Cinta Menyelimuti Bumi - Resensi Film
* (20/20) LG Crystal GD900, Dengan Keypad Transparan - Gadget
< >
*
KL Favorit
o Berita Foto
o Selebriti
o Foto Artis
o Hollywood
o Resensi Film
o Trailer
o Seksologi
o Humor
o Zodiak
o
*
Musik
o Music Store
o NSP / RBT
o Lirik Lagu
o Berita Musik
o Video Klip
o Resensi Musik
*
Blog Selebriti
o Luna Maya
o Wulan Guritno
o Nikita Willy
o Enno Lerian
o Dewi Perssik
o Nafa Urbach
o Joe Richard
o Dude Herlino
o Selengkapnya
*
Bursa Mobil
o BMW
o Daihatsu
o Honda
o Mercedes Benz
o Mitsubishi
o Nissan
o Suzuki
o Toyota
o Selengkapnya
*
Bola.net
o Liga Inggris
o Liga Italia
o Liga Spanyol
o Editorial
o Berita Foto
o Wallpaper
o Foto Pemain
o Selengkapnya
HOME » RAGAM » LIFESTYLE
Gay, Genetis, Pilihan atau Pola Hidup?
Lihat Gambar
Gay Couple © aboutmag.com
BERI KOMENTAR CETAK ARTIKEL INI DAFTAR MAILING LIST KIRIM KE TEMAN
Rabu, 04 November 2009 16:05
KapanLagi.com - Rasanya sudah tidak aneh lagi jika sekarang kita agak lebih mudah menjumpai pasangan gay berjalan berpasangan atau bergandengan bahkan berpelukan sebagai sepasang kekasih bahkan di tempat seperti di Mall atau di berbagai cafe atau tempat nongkrong lain. Uniknya, pasangan gay ini lebih nampak jika merupakan pasangan antar pria, sedangkan tidak begitu nampak di kalangan antar wanita. Kemungkinan hal ini muncul karena budaya kita yang agak lebih membebaskan sesama wanita untuk berdekatan secara fisik seperti berpelukan atau bergandengan tangan daripada antar pria.
Hampir bisa dipastikan jika seorang pria menggandeng tangan seorang pria lain, maka yang ada di pikiran kita, kedua pria tadi adalah gay, apalagi jika sampai berpelukan sambil berpandangan mesra sudah jelas di pikiran kita bahwa kedua orang tadi adalah sepasang kekasih gay.
Mungkin jika tergelitik, kita akan mulai berpikir apa yang menyebabkan seorang pria bisa tertarik kepada pria lain? Apakah karena pengaruh pergaulan, pengaruh sosial, pilihan pribadi atau apakah memang seseorang menjadi gay karena faktor genetik?
Sebagian besar dari kita mungkin akan terkejut ketika ternyata, dari salah satu penelitian yang dilakukan hampir semuanya mengacu bahwa gen ternyata berperan sangat penting dalam orientasi seksual seseorang. Alan R. Sanders, salah satu profesor dari Northwestern University, Amerika yang pernah melakukan penelitian selama 14 tahun lamanya, dan melibatkan lebih dari seribu pasangan gay menemukan bahwa kemungkinan besar gay menular melalui gen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selama berada dalam kandungan, ketika bayi terpapar testosteron (hormon pria), lebih banyak, maka jari manis akan tumbuh lebih cepat. Dari dasar penelitian inilah, maka salah satu peneliti lain (yang juga tidak pernah disebutkan namanya, dan dibahas dalam nymags.com) memiliki hipotesis. Ia berpendapat bahwa panjang relatif jari manis dapat digunakan sebagai dasar untuk menentukan apakah seseorang memiliki kecenderungan menjadi gay atau tidak.
Dalam teori tadi, semakin banyak kita terpapar testosteron ketika dalam kandungan, maka kecenderungan sifat hormon tadi akan mempengaruhi, dan dengan kata lain, pada kaum gay pria, hal ini terjadi karena kekurangan paparan hormon ini, sedangkan pada kaum gay wanita (lesbian), sifat ini didapat karena terlalu banyak terpapar hormon testosteron tadi.
Perbandingan Jari
Perbandingan Jari © KapanLagi.com
Untuk Pria
Jika jari manis pria relatif lebih panjang daripada jari telunjuknya, maka menurut teori paparan hormon di atas, maka pria tadi tidak akan memiliki kecenderungan gay, dan sebaliknya, jika jari manis panjangnya relatif sama dengan jari telunjuk, maka kemungkinan besar pria tadi adalah memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang yang memilih pasangan sesama jenis.
Untuk Wanita
Sedangkan untuk wanita, teori tadi juga dapat diaplikasikan. Karena secara teori, seorang wanita memiliki tingkatan hormon testerone (hormon pria) yang sama dengan esterogen (hormon wanita), maka wanita non lesbian cenderung memiliki panjang relatif jari manis yang sama panjang dengan telunjuk.
Sebaliknya, jika jari manis relatif lebih panjang daripada jari telunjuk, maka dapat ditarik kesimpulan (walaupun tidak selalu benar), bahwa wanita tadi memiliki kecenderungan menyukai sesama jenis juga.
Coba cek jari Anda apakah benar teori tadi? Ataukah Anda memiliki kepercayaan tersendiri bagaimana seseorang menjadi lebih memilih sesama jenis? Semuanya terserah Anda! :)
RITA | RAGAM | SELEB, MUSIK & FILM | WOMAN ONLY | BLOG | KOMUNITAS | KARTU UCAPAN | PLUS | MOBI
Berita Foto Selebriti Film Musik Televisi Hollywood Bollywood Asian Star Sinetron Oscar Tag Populer
Kick 'n Goal Olahraga Kriminal Politik Ekonomi Pernik Tekno
Selebriti Lifestyle Travel Humor Funny Picture Otomotif Kesehatan Seksologi Gadget Tips
Music StoreLirikNSP / RBTVideo KlipResensi MusikResensi FilmTrailer FilmSelebritiSelebriti Hari IniNama & PeristiwaFoto Selebriti
FashionBody & MindKulinerSosialitaHang OutDVDTechHot EventEntertainmentForumGame
DavinaDewi PerssikDude HarlinoDwi AndhikaEnno LerianIndra BruggmanJoe RichardLuna MayaNafa UrbachNikita WillyOlla RamlanSiska JesikaTeuku ZackyWulan Guritno
KL Face KL Forum KL Upload KL Ourfriend
Bahasa Indonesia Bahasa Inggris
KL GameKL KuisKamusWallpaperMobil MarketplaceCity Guide
Game & Application Funtone Ringtone Picture Quiz Chatting Info & News Winner
* (1/20) Sekilas Kamera Kodak EasyShare M380 - Gadget
* (2/20) 'PERCY JACKSON & THE OLYMPIANS: THE LIGHTNING THIEF', Memburu Si Pencuri Petir - Resensi Film
* (3/20) Apa Yang Akan Terjadi pada 2012? - Lifestyle
* (4/20) HTC Hero, Belum Mampu Saingi iPhone - Gadget
* (5/20) 'EICHMANN', Arsitek di Balik Pembantaian Kaum Yahudi - Resensi Film
* (6/20) Di Atas Kapal Pesiar - Humor
* (7/20) 'COLOUR ME FREE!', Warna-Warni Joss Stone - Resensi Musik
* (8/20) Lexus LFA, Berani Merugi Demi Teknologi - Otomotif
* (9/20) 'DEAR JOHN', Cinta Tak Selalu Harus Memiliki - Resensi Film
* (10/20) Wanita Hamil Penderita Migrain Beresiko Sakit Jantung - Kesehatan
* (11/20) Etika Ejakulasi - Seksologi
* (12/20) '2012', Bencana Yang Memusnahkan Ras Manusia - Resensi Film
* (13/20) 'THE EXPENDABLES', Pasukan Tangguh Tak Terkalahkan - Resensi Film
* (14/20) 10 Landmark Terindah di Asia - Travel
* (15/20) Sekilas Ponsel LG GC900 Viewty Smart - Gadget
* (16/20) 'SPLINTERHEADS', Menemukan Jati Diri di Tengah Kelompok Sirkus - Resensi Film
* (17/20) Yamaha WR125X, Terkena Dampak Regulasi Gas Buang - Otomotif
* (18/20) 'THE GHOSTS OF GIRLFRIENDS PAST', Hantu Dari Masa Lalu - Resensi Film
* (19/20) 'VALENTINE'S DAY', Saat Cinta Menyelimuti Bumi - Resensi Film
* (20/20) LG Crystal GD900, Dengan Keypad Transparan - Gadget
< >
*
KL Favorit
o Berita Foto
o Selebriti
o Foto Artis
o Hollywood
o Resensi Film
o Trailer
o Seksologi
o Humor
o Zodiak
o
*
Musik
o Music Store
o NSP / RBT
o Lirik Lagu
o Berita Musik
o Video Klip
o Resensi Musik
*
Blog Selebriti
o Luna Maya
o Wulan Guritno
o Nikita Willy
o Enno Lerian
o Dewi Perssik
o Nafa Urbach
o Joe Richard
o Dude Herlino
o Selengkapnya
*
Bursa Mobil
o BMW
o Daihatsu
o Honda
o Mercedes Benz
o Mitsubishi
o Nissan
o Suzuki
o Toyota
o Selengkapnya
*
Bola.net
o Liga Inggris
o Liga Italia
o Liga Spanyol
o Editorial
o Berita Foto
o Wallpaper
o Foto Pemain
o Selengkapnya
HOME » RAGAM » LIFESTYLE
Gay, Genetis, Pilihan atau Pola Hidup?
Lihat Gambar
Gay Couple © aboutmag.com
BERI KOMENTAR CETAK ARTIKEL INI DAFTAR MAILING LIST KIRIM KE TEMAN
Rabu, 04 November 2009 16:05
KapanLagi.com - Rasanya sudah tidak aneh lagi jika sekarang kita agak lebih mudah menjumpai pasangan gay berjalan berpasangan atau bergandengan bahkan berpelukan sebagai sepasang kekasih bahkan di tempat seperti di Mall atau di berbagai cafe atau tempat nongkrong lain. Uniknya, pasangan gay ini lebih nampak jika merupakan pasangan antar pria, sedangkan tidak begitu nampak di kalangan antar wanita. Kemungkinan hal ini muncul karena budaya kita yang agak lebih membebaskan sesama wanita untuk berdekatan secara fisik seperti berpelukan atau bergandengan tangan daripada antar pria.
Hampir bisa dipastikan jika seorang pria menggandeng tangan seorang pria lain, maka yang ada di pikiran kita, kedua pria tadi adalah gay, apalagi jika sampai berpelukan sambil berpandangan mesra sudah jelas di pikiran kita bahwa kedua orang tadi adalah sepasang kekasih gay.
Mungkin jika tergelitik, kita akan mulai berpikir apa yang menyebabkan seorang pria bisa tertarik kepada pria lain? Apakah karena pengaruh pergaulan, pengaruh sosial, pilihan pribadi atau apakah memang seseorang menjadi gay karena faktor genetik?
Sebagian besar dari kita mungkin akan terkejut ketika ternyata, dari salah satu penelitian yang dilakukan hampir semuanya mengacu bahwa gen ternyata berperan sangat penting dalam orientasi seksual seseorang. Alan R. Sanders, salah satu profesor dari Northwestern University, Amerika yang pernah melakukan penelitian selama 14 tahun lamanya, dan melibatkan lebih dari seribu pasangan gay menemukan bahwa kemungkinan besar gay menular melalui gen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selama berada dalam kandungan, ketika bayi terpapar testosteron (hormon pria), lebih banyak, maka jari manis akan tumbuh lebih cepat. Dari dasar penelitian inilah, maka salah satu peneliti lain (yang juga tidak pernah disebutkan namanya, dan dibahas dalam nymags.com) memiliki hipotesis. Ia berpendapat bahwa panjang relatif jari manis dapat digun
Gay, Genetis, Pilihan atau Pola Hidup?
Rasanya sudah tidak aneh lagi jika sekarang kita agak lebih mudah menjumpai pasangan gay berjalan berpasangan atau bergandengan bahkan berpelukan sebagai sepasang kekasih bahkan di tempat seperti di Mall atau di berbagai cafe atau tempat nongkrong lain. Uniknya, pasangan gay ini lebih nampak jika merupakan pasangan antar pria, sedangkan tidak begitu nampak di kalangan antar wanita. Kemungkinan hal ini muncul karena budaya kita yang agak lebih membebaskan sesama wanita untuk berdekatan secara fisik seperti berpelukan atau bergandengan tangan daripada antar pria.
Hampir bisa dipastikan jika seorang pria menggandeng tangan seorang pria lain, maka yang ada di pikiran kita, kedua pria tadi adalah gay, apalagi jika sampai berpelukan sambil berpandangan mesra sudah jelas di pikiran kita bahwa kedua orang tadi adalah sepasang kekasih gay.
Mungkin jika tergelitik, kita akan mulai berpikir apa yang menyebabkan seorang pria bisa tertarik kepada pria lain? Apakah karena pengaruh pergaulan, pengaruh sosial, pilihan pribadi atau apakah memang seseorang menjadi gay karena faktor genetik?
Sebagian besar dari kita mungkin akan terkejut ketika ternyata, dari salah satu penelitian yang dilakukan hampir semuanya mengacu bahwa gen ternyata berperan sangat penting dalam orientasi seksual seseorang. Alan R. Sanders, salah satu profesor dari Northwestern University, Amerika yang pernah melakukan penelitian selama 14 tahun lamanya, dan melibatkan lebih dari seribu pasangan gay menemukan bahwa kemungkinan besar gay menular melalui gen.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa selama berada dalam kandungan, ketika bayi terpapar testosteron (hormon pria), lebih banyak, maka jari manis akan tumbuh lebih cepat. Dari dasar penelitian inilah, maka salah satu peneliti lain (yang juga tidak pernah disebutkan namanya, dan dibahas dalam nymags.com) memiliki hipotesis. Ia berpendapat bahwa panjang relatif jari manis dapat
Untuk Pria
Jika jari manis pria relatif lebih panjang daripada jari telunjuknya, maka menurut teori paparan hormon di atas, maka pria tadi tidak akan memiliki kecenderungan gay, dan sebaliknya, jika jari manis panjangnya relatif sama dengan jari telunjuk, maka kemungkinan besar pria tadi adalah memiliki kecenderungan untuk menjadi seorang yang memilih pasangan sesama jenis.
Untuk Wanita
Sedangkan untuk wanita, teori tadi juga dapat diaplikasikan. Karena secara teori, seorang wanita memiliki tingkatan hormon testerone (hormon pria) yang sama dengan esterogen (hormon wanita), maka wanita non lesbian cenderung memiliki panjang relatif jari manis yang sama panjang dengan telunjuk.
Sebaliknya, jika jari manis relatif lebih panjang daripada jari telunjuk, maka dapat ditarik kesimpulan (walaupun tidak selalu benar), bahwa wanita tadi memiliki kecenderungan menyukai sesama jenis juga.
Coba cek jari Anda apakah benar teori tadi? Ataukah Anda memiliki kepercayaan tersendiri bagaimana seseorang menjadi lebih memilih sesama jenis? Semuany